08.

Pusat perbelanjaan populer di kota jakarta barat itu sangat ramai karena malam minggu, hari weekend yang ditunggu oleh banyak orang termasuk Abel dan kanaya. Kini dua remaja cantik itu sedang duduk bersama di suatu cafe, di dalam pusat perbelanjaan yang mereka kunjungi siang menjelang sore ini.

“Nay, di ekskul musik tuh ada siapa aja sih??” Tanya Abel kepada kanaya, yang lebih dulu masuk ke dalam ekstrakurikuler musik di sman taruma negara. “Kalo di tanya mah banyak bel, gue ga bisa nyebutin. Tapi kalo yang khusus kelas dua belas aja si cuma gue, Bimo, jojo, lomira, safiya, renata, sanjaya, kalingga,sisca, sama akel” Jawab kanaya panjang.

Abel hanya mengangguk paham dengan penjelasan panjang lebar kanaya. Jujur saja, Abel merasa bahwa mengobrol bersama kanaya sangatlah seru dan frekuensi mereka yang sama.

“Gue pikir banyak, ternyata cuma segitu aja ya” Ujar Abel lalu menyeruput caramel latte pesanan nya. “Bel, lo udah ada cowok kah?” Abel yang mendengarnya hanya menggelengkan kepala.

“Sayang banget, padahal lo cantik, pinter, bisa musik lagi!” Kanaya memuji Abel yang membuat nya agak tinggi hati. “Hahaha, bisa aja lo kalo nge rayu”

Kedua nya hanya terkekeh bersama setelah kanaya memuji Abel.

“Nggak mau gue kenalin nih Bel? Ganteng Loh orangnya” Ujar gadis itu lagi, masih merayu Abel. “Enggak nay, gue gak mau ah” tolak abel mentah mentah.

Kanaya mengacungkan jempolnya lalu menyeruput strawberry smoothies miliknya.

Setelah menikmati waktu bersama, Abel dan kanaya beranjak dari mall dan pergi menuju club musik tempat biasa pelatihan anak anak ekskul musik sman taruma negara di sana setiap hari sabtu.

Tidak jauh dari mall yang Abel dan kanaya kunjungi, membutuhkan sepuluh menit untuk berjalan dari mall menuju club musik tersebut.

Sesampainya mereka di club musik, hanya terdapat Bimo, renata, lomira dan akel yang sedang terduduk di sofa sudut sudut ruangan club musik.

“Kanaya! Abel!” Panggil Bimo yang melihat mereka baru saja sampai.

Kanaya dan Abel berjalan bersama menghampiri teman teman ekskul musik mereka.

“Coach Adrian udah dateng??” tanya Kanaya lalu duduk di samping lomira yang sedang bermain smartphone. “Belom anjir nay, kata dia ban motornya bocor” Ucap lomira.

“Hai Abel, gue Bimo yang ganteng” Bimo menjulurkan telapak tangannya mengajak Abel berjabatan tangan. “Idih najis, ganteng apaan, muka lu aja dakian gitu anying” Sahut renata yang melihat kepercayaan diri Bimo.

“Buta mata lu? Dakian dakian, gua nih bersih, bening dan tampan” Renata hanya memasang wajah kesal nya terhadap Bimo. “Udah bel gausah di ladenin, orang gila kayak dia mah udah ga ketolong” renata kembali memainkan smartphone nya di sofa.

“Sembarangan ya lu ren, anjing emang”

Sedari tadi, Abel hanya memperhatikan lelaki yang terduduk di pojokan sofa yakni akel. Dia tidak mencampuri obrolan mereka sama sekali.

Related posts:

Here are some things that truly confident people never do.

Ants are definitely the insects we most usually observe lifting heavy objects. Those objects typically weigh way more than their bodies. The strength of those insects makes them one of the most…

Letters from a younger me — 2004. “Losing My Best Friend” is published by Nicole Dake in The Power of Poetry.